Minggu, 30 April 2017

SUMATERA BARAT: Istana Pagaruyung


Istana Pagaruyung dan sekitarnya merupakan wisata spesial yang bersentuhan dengan sejarah dan kerajaan masa lalu, dalam kemasan budaya khas Bukittinggi, yang byukti-buktinya masih dapat dijumpai di kiri-kanan jalan. Tak lupa suguhan cerita tentang asal-usul nama "Minangkabau", yakni tentang kemenangan gudel setempat melawan kerbau besar dari Jawa. 

Istana Pagaruyung terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Diukur dari Padang (Ibukota Sumatera Barat), istana ini berjarak sekitar 108 kilometer, atau sekitar 45 kilometer dari Bukittinggi.
Keindahan Pagaruyung tidak hanya memperlihatkan keindahan istana, tetapi juga lingkungan di sekitarnya, sehingga menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Harga tiket masuknya yang terjangkau membuat istana ini diminati para pelancong. Bisa jalan sendiri, atau dipandu berbagai travel biro, yang banyak menawarkan jasa paket perjalanan saja maupun dilengkapi dengan paket kesenian tradisional Minang.

Menurut sejarah, Istana Pagaruyuang atau Istano Basa merupakan replika dari bangunan asli, yang terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis dalam kerusuhan berdarah tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali, namun kembali terbakar pada tahun 1966.
Proses pembangunan kembali Istano Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27 Desember 1976. Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, melainkan di lokasi baru di sebelah selatannya.
Pada 27 Februari 2007, Istano Basa kembali mengalami kebakaran akibat petir yang menyambar puncak istana, sehingga bangunan tiga tingkat ini hangus terbakar. Ikut terbakar juga sebagian dokumen serta kain-kain hiasan. Diperkirakan hanya sekitar 15% barang berharga yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Adapun harta pusaka Kerajaan Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Silinduang Bulan, 2 kilometer dari Istano Basa.




Kini bangunan Istana Pagaruyung berdiri megah, memancarkan kemewahan Tanah Minang yang kaya. Inilah istana dengan bangunan rumah adat berbentuk rumah gadang. Di dalam istana terdapat museum yang memamerkan beberapa peninggalan dari perlengkapan dan perabotan raja, singgasana raja, juga bilik putri raja dengan warna-warni yang cerah dan indah.
Apabila ingin berfotoria dengan lebih spesial, di lantai bawah istana tersebut terdapat penyewaan baju adat Minangkabau lengkap dengan aksesorisnya, cukup Rp35.000 bisa pakai sepuasnya di area istana. Saya juga melakukannya, dan dengan begitu, saya bisa berkhayal menjadi Bagindo Datuk Nugaya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar