Tampilkan postingan dengan label Editor Buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Editor Buku. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 April 2015

Revolusi Kapitalis





Judul Buku: Revolusi Kapitalis

Penulis: Peter L. Berger

Penerjemah: Mohamad Oemar

Penyunting: Tika Noorjaya

Pengantar: Dorodjatun Kuntjoro-Jakti

Penerbit: LP3ES, Jakarta
Cetakan Pertama:1990

Tebal: (xv + 334) halaman

Kamis, 16 April 2015

Sadar Pajak. Tinjauan Guru Sekolah Lanjutan


SADAR PAJAK. Tinjauan Guru Sekolah Lanjutan
Penulis: Panji Satmoko et. al.
Editor: Tika Noorjaya
Penerbit: PT Bina Rena Pariwara, Jakarta
ISBN 979-8175-57-3
Cetakan Ketiga: Maret 1994.
Tebal: 194 halaman.

Buku ini menyajikan karya 15 orang penulis yang disaring dari Lomba Karya Tulis Cerita Pajak untuk Guru SLTP, SLTA dan Sederajat.

Sebagai Editor buku ini, saat itu saya kagum kepada para guru, yang mampu menuliskan ide dan pengalamannya tentang penyadaran masyarakat untuk membayar pajak dari berbagai sudut pandang.

Saya rasa, isyu "sadar pajak" akan tetap relevan kapan pun, bahkan kini menjadi lebih bermakna untuk kelangsungan perjalanan bangsa.

Minggu, 12 April 2015

Panduan Materi Penunjang Penyuluhan Perpajakan

BUKU: Panduan Materi Penunjang Penyuluhan Perpajakan
 
Penulis: DR. Djamaludin Ancok, et al.

Pembahas: DR. Gunawan Sumodiningrat et. al.

Penyunting: Tika Noorjaya

Penerbit: Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Yayasan Bina Pembangunan (YBP), Cetakan Pertama: Januari 1992

Pajak, Citra dan Upaya Pembaruannya

BUKU: Pajak, Citra dan Upaya Pembaruan (Revisi buku Pajak, Citra dan Bebannya)

Penulis: Agustini Asikin, Tika Noorjaya, Yulia Himawati.

Penyunting: Tika Noorjaya.

Penerbit: PT Bina Rena Pariwara, Jakarta.
Cetakan Ketiga: Juni 1993.

Pajak, Citra, dan Bebannya

BUKU: Pajak, Citra dan Bebannya, Pokok-pokok Pemikiran Salamun A. T.

Penulis: Agustini Asikin, Tika Noorjaya, Yulia Himawati

Penyunting: Tika Noorjaya

Penerbit: PT Bina Rena Pariwara
Cetakan Pertama: Desember 1989

Tebal: 244 halaman.

Industri Pelayaran Indonesia, Kompetisi dan Regulasi

BUKU: Industri Pelayaran Indonesia, Kompetisi dan Regulasi
Penulis: H. W. Dick
Pengantar: Thee Kian Wie
Penerjemah: Burhanuddin Abdullah dan Maman Hendarman
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, Jakarta
Cetakan Pertama: Februari 1990
Tebal: (xxiv + 306) halaman.

Tata Ekonomi Dunia dan Politik Pembangunan

BUKU: Tata Ekonomi Dunia dan Politik Pembangunan, Pledoi untuk Disosiasi
Penulis: Dieter Senghaas
Penerjemah: Aan Effendi
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, Jakarta
Cetakan Pertama: November 1988
Tebal: (xxxii + 396) halaman

Sehat dan Bugar di Usia Senja


JUDUL BUKU: Sehat dan Bugar di Usia Senja

Penulis: Tim PP-BI

Penyunting; Tika Noorjaya

Penerbit: Pengurus Pusat Perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia, Jakarta
Cetakan Pertama: 2013

Tebal: (xii + 276) halaman

Hidup sehat dan bugar hingga usia senja adalah pilihan. Alangkah indah apabila di hari-hari yang semakin senja, dijalani dengan tubuh yang sehat dan bugar. Buku “SEHAT DAN BUGAR DI USIA SENJA” ini pada intinya adalah tuntunan agar di usia senja kita masih dapat menjaga gaya hidup yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan secara maksimal. Pengobatan diupayakan sebagai pilihan akhir melawan radikal bebas yang mengganggu kesehatan dan kebugaran.
Buku ini diharapkan akan menginspirasi segenap pembaca untuk memperkaya pemahamannya dengan referensi yang lebih mutakhir, lebih lengkap dan lebih akurat (Tika Noorjaya, Editor).

“Buku ini adalah langkah nyata dari PPBI dalam membina para pensiunan BI agar senantiasa menjaga kesehatan fisik maupun mentalnya. Ke depan, PPBI juga akan melengkapi buku ini dengan media lain seperti video dan film”. (Subarjo Joyosumarto, Mantan Deputi Gubernur BI dan Mantan Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia).

“Beragam cara untuk memelihara kesehatan dan kebugaran ini diharapkan akan menggugah para pensiunan BI untuk mempelajari, merenungkan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari”. (Ra
chmat Saleh, Mantan Gubernur Bank Indonesia).
Description: https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif

Kebijaksanaan dan Administrasi Pembangunan

BUKU: Kebijaksanaan dan Administrasi Pembangunan, Perkembangan Teori dan Penerapan

Penulis: Bintoro Tjokroamidjojo dan Mustopadidjaya A. R.

Penyunting: Tika Noorjaya/EBA

Penerbit: LP3ES, Jakarta; Cetakan Ketiga: Agustus 1993.
Tebal: (viii + 253) halaman.

Manajemen Usahatani Daerah Tropis

BUKU: Manajemen Usahatani Daerah Tropis
Penulis: J. P. Makeham dan R. L. Malcolm
Penerjemah: Basilius B. Teku
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, Jakarta.
Cetakan Pertama: Juni 1991.
Tebal: (xx + 388) halaman

Manajemen Perbankan Indonesia

BUKU: Manajemen Perbankan Indonesia, Teori dan Implementasi
Penulis: Wilson Arafat
Pengantar: Hasan Zein Mahmud
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, Jakarta
Cetakan Pertama: November 2006
Tebal: (xx + 364) halaman.

Transfer Pricing

BUKU: Transfer Pricing, Suatu Tinjauan Akuntansi, Manajemen dan Pajak

Penulis: DR. Gunadi, MSc. Ak.

Penyunting: Tika Noorjaya

Penerbit: PT Bina Rena Pariwara, Jakarta.

Cetakan Pertama: Mei 1994.
Tebal: 114 halaman.

Tafsir Sosial atas Kenyataan

BUKU: Tafsir Sosial atas Kenyataan, Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan
Penulis: Peter L. Berger dan Thomas Luckmann
Pengantar: Frans M. Parera
Penyunting: Imam Ahmad / Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, Jakarta
ISBN 979-8015-00
Cetakan Kesepuluh: April 2013.
Tebal: (xxvi + 256) halaman.

Pengantar Ekonomi Pertanian

BUKU: Pengantar Ekonomi Pertanian (Edisi Ketiga)
Penulis: Mubyarto
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, Jakarta
ISBN 979-8015-17-7
Edisi Ketiga
Cetakan Kedua, Juni 1991
Tebal: (xxii + 305) halaman.

Sabtu, 11 April 2015

Tentang Kata yang Terlupa

BUKU: Tentang Kata yang Terlupa (kumpulan puisi)
Penulis: Burhanuddin Abdullah
Pengantar: Abdullah Mustappa
Editor: Tika Noorjaya
Penerbit: Koperasi Mataholang, Juli 2012


Rabu, 28 September 2011

Islam di Asia Tenggara: perspektif sejarah




Islam di Asia Tenggara: perspektif sejarah
Penyusun: Sharon Siddique, Yasmin Hussain
Penerjemah: A. Setiawan Abadi
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, 1989
ISBN: 9798015584, 9789798015588
Tebal: 296 halaman

Industrialisasi di ASEAN



Industrialisasi di ASEAN
Penulis: K.A. Mohamed Ariff dan Hal Hill
Penerjemah: Burhanuddin Abdullah
Penyunting: Nurimansjah Hasibuan dan Tika Noorjaya
Penerbit: LP3S, 1988
ISBN: 9798015460, 9789798015465
Tebal: 389 halaman

Pembangunan Desa: mulai dari belakang



Pembangunan Desa: mulai dari belakang
Penulis: Robert Chambers
Penerjemah: Pepep Sudradjat
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: LP3ES, 1987
ISBN: 9798015282, 9789798015281
Tebal: 314 halaman

Intelektual Masyarakat Berkembang




Intelektual Masyarakat Berkembang
Penulis: Syed Hussein Alatas
Penerjemah: Bambang Supriady
Penyunting: Tika Noorjaya
Publisher: LP3ES, 1988
ISBN/ISSN: 979-8015-48-7
Tebal: 198 halaman

Menanti Kemakmuran Negeri



Menanti Kemakmuran Negeri:
kumpulan esai tentang pembangunan sosial ekonomi Indonesia
Penulis: Burhanuddin Abdullah
Penyunting: Tika Noorjaya
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2006
ISBN: 9792222790, 9789792222791
Tebal: 372 halaman



MOZAIK PUITIS DALAM LARIK BIROKRATIS
Pengantar oleh Tika Noorjaya
Hasrat untuk membukukan tulisan Burhanudddin Abdullah (BA) sebenarnya telah tumbuh dan mekar sejak sepuluh tahun lalu. Namun, upaya ini kadang redup dan menguncup, karena keterbatasan ruang dan waktu. ”Kendala” juga muncul dari BA, yang merasa bahwa tulisan-tulisan lamanya – kalau mau dibukukan – perlu diberi interpretasi lain berdasarkan kondisi kekinian. Bukan sekadar membundel dan membukukan, katanya. Tentu saja, BA ingin seperti kebanyakan ilmuwan idolanya, yang membuat buku dengan tema yang fokus, sistematis, kaya rujukan, dan sebagainya. Anehnya, yang kini menjadi obsesinya justru menulis sebuah novel!
Medio tahun lalu, hasrat yang kuncup merekah lagi. BA menyetujui argumen saya, bahwa dengan tampilan yang apa adanya – kumpulan tulisan itu – justru akan menunjukkan orisinalitas pemikiran pada masanya. Pemikiran yang berkembang kemudian, justru terbangun dari dasar-dasar pemikiran lama, yang mendapat pengayaan (enriching) dan pengayakan (filtering) dalam perjalanan waktu dan kearifan penafsiran.
...
Lalu kami berupaya: Dokumentasi pribadi ditelusuri. Perpustakaan BI dikunjungi. Teman-teman dihubungi. Tak lain, untuk memperoleh kelengkapan tulisan, sekalipun hingga batas waktu yang ditetapkan, masih ada sejumlah artikel yang tak ketahuan rimbanya. Apa boleh buat. Pada gilirannya, terkumpul 84 tulisan. Sambil menunggu proses penyuntingan, terdapat tambahan 6 artikel, sehingga genap 90 tulisan, dan dikelompokkan menjadi 8 Bagian.
Tulisan yang terkumpul merentang hampir dalam kurun 20 tahun, yakni medio 1985 (awal-mula BA menulis di media-massa) hingga medio 2005. Sumber tulisan tak lain dipetik dari media tempat BA menyemai, menanam, dan menebarkan gagasannya di Kompas, Sinar Harapan, Neraca dan Suara Karya, serta majalah interen Bank Indonesia, terutama Gema Korps. Sebagian lainnya, merupakan karya BA setelah pensiun sebagai Menko Perekonomian hingga beberapa waktu setelah menjadi Gubernur Bank Indonesia.
Namun, pemilihan dan pemilahan tulisan menjadi bab-per-bab, ternyata sangat menyita waktu, dan setiap kali diskusi, selalu menawarkan komposisi alternatif – sampai akhirnya, menjelang penerbitan, disepakati untuk hanya memilih 42 tulisan yang secara substantif dapat dikelompokkan menjadi 3 Bagian, seperti yang dapat anda nikmati saat ini. Teknis penerbitan, pada gilirannya, juga menjadi pertimbangan. Sisanya, 48 tulisan, yang merupakan catatan BA tentang perjalanan karier serta perenungannya tentang kekaryaan dan makna hidup, termasuk puisi, agaknya harus menunggu giliran penerbitan pada kesempatan yang lain.
Dengan beragamnya pemikiran, tak ayal beberapa gagasan kadang diulang dalam berbagai kesempatan, padahal sejak awal, kumpulan tulisan ini ingin menghindar dari duplikasi semacam itu. Agar tak terlalu mengganggu, maka beberapa bagian dari suatu artikel terpaksa ”disunat” untuk kemudian ”ditampung” dalam artikel lain yang ”senafas”, sedangkan beberapa lainnya hanya mungkin diringkaskan, untuk tetap menjaga relevansi dengan ide dasarnya. (Kalaupun masih ditemukan pengulangan, itulah aroma khas dari bunga rampai semacam ini!).
Menanti Kemakmuran Negeri. Kumpulan Perenungan Sosial Ekonomi Indonesia adalah judul buku yang akhirnya dipilih dari sejumlah alternatif, sebagai manifestasi dari keragaman pemikiran BA yang tersiar pada berbagai kesempatan; pada rentang waktu yang panjang; pada suasana dan nuansa yang berbeda – namun, tetap bertumpu pada perspektif BA. Tentunya, pembaca bisa menikmatinya dari perspektif lain. Bisa juga memulai dari Bagian atau tulisan mana pun; karena seperti sebuah aporisma: Air di cawan dapat direguk dari sisi mana pun; mungkin dengan citarasa yang berbeda, tergantung dari suasana saat menikmatinya.
...
Terkait dengan ”sejarah” penerbitan ini, Pak Agus Gunawan telah berkontribusi dalam meyakinkan BA tentang perlunya menerbitkan kumpulan tulisan ini, bahkan Pak Agus-lah yang mengawal saya dengan mengirim email, SMS, dan menelepon, sehingga memacu saya untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Karena itu, sepantasnya kalau ucapan terima kasih disampaikan kepadanya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan Staf Gubernur Bank Indonesia – Pak Juda, Pak Dicky, Pak Iwan, Ibu Elsya, dan Ibu Mieke – yang membantu menelusuri dan menemukan berbagai tulisan, serta memberi masukan dalam beberapa diskusi. Tak lupa, terima kasih untuk kedua buah hati saya – Anggia dan Dinda – serta sekretaris saya – Mia dan Vera – yang telah membantu pengetikan, terutama pada tahap awal.
Memakmurkan Zamrud Khatulistiwa
Hasil dari kerja banyak orang itu, kalau dituang selayang pandang, beginilah jadinya.
Bagian 1 (Membangun Ekonomi, Memakmurkan Negeri) secara keseluruhan memaparkan 15 tulisan. Sebagian besar tulisan mempertanyakan arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan, dengan tawaran solusi berjangka panjang, yang saat ini pun  masih relevan, dan sekali-kali saran fragmatis sesuai masanya. Beberapa di antaranya, bahkan cenderung menggugat kemapanan, misalnya ketika BA mempertanyakan relevansi ”tinggal landas” Rostow  – yang kala itu dilontar oleh para pakar, cendikia, dan politisi. Imbauannya, dengan bekerja, dan bekerja keraslah, seharusnya kita berperanserta dalam memakmurkan zamrud khatulistiwa. Tak ada kata ganti untuk ”kerja keras”, katanya.
Bagian 2 (Zamrud Khatulistiwa dan Berbagai Persoalannya) berisi 17 tulisan, yang secara umum merupakan hasil kontemplasi BA tentang kemiskinan, pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), koperasi, pertanian, utang luar negeri, lokalitas, dan globalisasi. Dalam hal ini, BA sangat mendambakan terwujudnya perekonomian Indonesia yang berbasis pada ekonomi kerakyatan yang mendukung kehidupan para petani dan penguatan sektor UMKM. Inilah akar dari perekonomian kita yang memiliki tradisi panjang, yang diwariskan oleh para pendiri bangsa ini. Tanpa berpretensi membela ataupun melebih-lebihkan, menurut BA, petani merupakan pihak yang telah bekerja lebih untuk bangsa dan negara kita. Pada saat bersamaan, sektor UMKM memiliki resiliensi yang tinggi terhadap guncangan krisis yang mahadahsyat bahkan menjadi generator penyelamat ekonomi nasional.
Sebuah pemikiran yang menarik tentang dunia perbankan dikemukan BA ketika membuat analisis, bahwa perbankan merupakan penyebab krisis. Hal ini bukan kesalahan masyarakat, tetapi salah asuh, salah asuhan, dan salah urus bank sendiri. Karena itu, pembenahan perbankan akan merupakan obat bagi krisis perekonomian Indonesia. Keinginan untuk memiliki industri perbankan yang kredibel, tahan gejolak dan lebih efisien, kiranya perlu dipetakan dalam suatu landscape perbankan, di mana perlu kualifikasi perbankan berdasarkan wilayah usaha, yakni internasional, nasional, regional, dan lokal, dengan karakteristik, kriteria, dan pengaturan yang dibeda-bedakan. Pemikiran inilah kiranya yang belakangan dikonkretkan dalam Enam Pilar  Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Adapun Bagian 3 (Menata Kinerja, Membangun Citra) menyajikan 10 tulisan tentang Bank Indonesia, yang merentang dari gagasan mendasar hingga sedikit teknis. Tak lupa, menyertakan dua tulisan bergaya cerita pendek, serta refleksi di hari jadi BI. Mengawali pidatonya di depan sidang Dewan Perwakilan Rakyat, saat fit and profer, 12 Mei 2003, BA menyatakan bahwa seluruh jajaran di Bank Indonesia, serta BI sebagai lembaga, tidak lain adalah aparat dan lembaga yang seluruh tenaga dan perhatiannya harus diabdikan pada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Sikap dasar ini sangat penting untuk dipahami dan diinternalisasikan oleh seluruh jajaran BI karena dengan sikap itulah BI akan dengan sekuat tenaga dan segala upaya memberikan produk yang terbaik bagi masyarakat; mencoba memahami masyarakat dengan segala kebutuhannya dan bukan sebaliknya, yaitu BI yang ingin dipahami oleh masyarakat. “Saya dan mungkin kita semua, ingin melihat Bank Indonesia ke depan menjadi lembaga yang memberikan ketenangan dan menebarkan ketenteraman bagi semua. Saya ingin dan saya akan berusaha agar BI menjadi sebuah lembaga yang apabila orang mendengarkan ucapan para pejabatnya dan melihat langkah serta mengikuti saran kebijakannya menjadi tenanglah hatinya”, katanya.
Mozaik Puitis dalam Larik-larik Birokratis
Burhanuddin Abdullah bagaikan mozaik puitis dalam larik-larik birokratis. Sebagai birokrat, BA adalah pekerja keras, disiplin dan optimistis menatap masa depan untuk menggapai mimpi-mimpi di langit lazuardi, dengan kaki yang membumi. Namun, BA acapkali cukup puitis dalam  menuangkan ide-idenya. Simak saja masterpiece-nya, ”Menata Kinerja, Membangun Citra” yang dipaparkannya saat fit and profer, 12 Mei 2003. Saya, pendengarnya, kagum karena ketajaman analisis, sentuhan filosofis dan ungkapan puitisnya, yang ditutur dengan lentur. Apalagi, saat berargumen dalam tanya-jawab yang penuh percaya-diri, menggoda, diselingi canda. Dunia moneter yang di masa lalu terkesan misterius, mithis, keras, ... mencair sudah.
BA senantiasa berjiwa demokratis, dan memiliki leadership yang visioner serta berpihak pada rakyat banyak, termasuk dukungan tak-kenal-henti bagi pengembangan UMKM dan petani. Selain itu, komunitas internasional adalah bagian dari hidupnya, termasuk ketika ia bertugas di IMF. Pemilihannya sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia untuk kedua kalinya, merupakan pengakuan akan profesionalismenya; seperti halnya penganugrahan Doktor Honoris Causa di bidang ekonomi dari Universitas Diponegoro belum lama ini.
Sikapnya yang terbuka dan menghargai orang lain, menjadi mozaik di antara kawan seprofesi, birokrasi dan politisi. Karena mudah diterima oleh banyak pihak, ia mampu mendorong proses reformasi dan re-engineering BI dengan tingkat resistensi minimal. Tak heran kalau kemudian ia terpilih menjadi Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia. Jabatan lain yang disandangnya – dulu maupun kini, di lingkungan BI maupun di luarnya – seakan mengabsahkan BA sebagai figur yang diterima di berbagai kalangan.
***
Sebagai pekerja keras, profesional, serta diterima dalam kalangan luas, berpilin dengan pendalaman filosofis dan keindahan citarasa bahasa dalam percik-percik pemikirannya, tak ayal menempatkan Burhanuddin Abdullah sebagai mozaik puitis dalam larik-larik birokratis.

Bogor,  Juni 2006