“Bekerjalah dengan jujur, … kerjakan dengan sepenuh kemampuan
untuk mencapai yang terbaik. Dan, .. kalau jadi pemimpin berlakulah sebagai
pemimpin yang adil”. Itulah nasihat Bapak Lodan Djojowinoto kepada sang anak
yang baru diterima kerja di Bank Indonesia awal 1956. Sang anak tak lain adalah
Rachmat Saleh (RS), yang dalam perjalanan karirnya kemudian mencapai puncak
sebagai Gubernur Bank Indonesia selama dua periode dan Menteri Perdagangan.
Itulah sepenggal tanggapan RS dalam
acara Bedah Buku “Rachmat Saleh: Legacy Sang Legenda” (xxxvii + 444 halaman) di
Ruang Serbaguna Kampus Bumi LPPI, Jakarta, sekaligus merayakan ulang tahun RS, 4 Mei 2015.
Sebelumnya, DR. C.
Harinowo (Komisaris Bank BCA), Ir. Hartarto (mantan Menteri Perdagangan), dan
DR. Achwan (mantan Deputi Gubernur BI) menyampaikan pandangannya tentang buku
ini, dipandu oleh moderator DR. Subarjo Joyosumarto (mantan Deputi Gubernur BI,
mantan Ketua LPPI, dan kini Rektor Indonesia Banking School). Tentu saja
semuanya memuji-muji.
Selain itu, dalam buku
ini ada juga beberapa testimoni dari sejumlah tokoh nasional antara
lain Wapres Jusuf Kalla yang menyebutnya sebagai “Dirigen Keberpihakan Kepada
Pribumi” dan Burhanuddin Abdullah, yang menyebut RS sebagai “Legenda
Hidup Perbankan”, atau The
Living Legend.
Memang kualitas kepemimpinannya luar biasa.
Dalam usianya yang sudah melewati 85 tahun, suara RS masih
mantap dan berwibawa untuk menjawab berbagai pertanyaan, termasuk alasan kenapa
dalam proses penyusunan buku itu dia sama sekali tak terlibat, bahkan untuk
sekadar diwawancarai. Seperti diketahui, biografi ini memang tampil istimewa
karena seluruhnya merupakan penuturan orang lain, bukan dari sang tokoh.
Pernah saya dengar dari para pendukung proses penulisan buku ini,
bahwa RS menolak ketika sampul bukunya itu akan menampilkan foto dirinya yang
cukup besar, seperti kebanyakan buku biografi. Hasil kompromi, akhirnya foto RS
dipasang minimal, dan bendera merah putih yang berkibar diu belakangnya.
Semoga kehadiran buku ini memberi manfaat, khususnya contoh
keteladanan dari sang pemimpin, Bapak Rachmat Saleh. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar