Senin, 05 Oktober 2015

Menggugat Perang Bubat

PERANG BUBAT ditafsir-ulang dalam empat novel dengan empat penulis berbeda: Langit Kresnahadi (dalam buku Gajah Mada); Hermawan Aksa (dalam buku Dyah Pitaloka. Senja di Langit Majapahit); Eddy D. Iskandar (dalam buku Citraresmi); dan Tasaro (dalam buku Pitaloka. Cahaya).

Ternyata, alur ceritanya banyak yang tak sejalan, bahkan untuk hal yang seharusnya sepadan. Masih amat kental dikotomi dari perspektif Jawa (Majapahit) dan Sunda (Galuh). Sejarah, ... apakah merupakan catatan tentang kenyataan, atau pesanan pemangku kepentingan? Sejarah, yang seharusnya merupakan history, bisa berubah fungsi menjadi His-story.

Raja Galuh datang ke Majapahit untuk menikahkan Dyah Pitaloka dengan Raja Hayam Wuruk. Tapi, prahara dan intrik politik terjadi. Rencana besanan antara Galuh dan Majapahit berubah jadi pertumpahan darah. Rombongan raja Galuh dan Dyah Pitaloka terbunuh di Bubat.

Misteri seputar Bubat itulah yang sedang dikaji oleh sejarawan dan budayawan Sunda dan Jawa. Mengapa rencana besanan berubah jadi pertumpahan darah? Mengapa raja Hayam Wuruk marah kepada Mahapatih Gajahmada atas terbunuhnya raja Galuh dan Dyah Pitaloka? Siapa aktor politik di balik intrik ''Perang Bubat'' sehingga Gajah Mada memerintahkan pasukan Majapahit menumpas rombongan Galuh yang mau besanan?  

Meskipun demikian, tentang Dyah Pitaloka (atau Citraresmi), kelima buku di bawah ini bersepakat: Bahwa putri Sunda ini cantik, molek dan rupawan. Selain itu, ia juga punya ilmu olah kanuragan yang menakjubkan, layaknya senapati ing ngalaga.


 Ieu versi lain "Perang Bubat" dina basa Sunda, karya Yoseph Iskandar. Lalakonna asa leuwih rongkah jeung rohaka sok sanajan ukur 85 kaca. 

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. ermisi, saya ingin bertanya. membeli buku senja dilangit majapahit dimana lagi ya pak? karena saya mencarinya kemana mana tetapi tidak ada yang jual lagi

    BalasHapus
  3. ermisi, saya ingin bertanya. membeli buku senja dilangit majapahit dimana lagi ya pak? karena saya mencarinya kemana mana tetapi tidak ada yang jual lagi

    BalasHapus
  4. permisi, saya ingin bertanya. membeli buku senja dilangit majapahit dimana lagi ya pak? karena saya mencarinya kemana mana tetapi tidak ada yang jual lagi

    BalasHapus
  5. Mohon maaf baru terbaca. Biasanya kalau saya mencari buku lama, saya pergi ke Pasar Palasari Bandung. Umumnya di sana tersedia.

    Serial Majapahit karya Langit Kresnahadi belakangan dicetak ulang dan bisa ditemukan di Gramrdia.

    BalasHapus