ANGKOT VS TRANSPORTASI
ONLINE
ANGKOT itu layak menjadi bagian dari masa lalu, seperti halnya delman,
sado, helicak, becak, dan bemo.
Dalam
waktu dekat, keberadaan mereka cukup 10% saja dari populasi angkutan di kota,
sekadar oase bagi penawar kehausan romantisme.
Tanggal 21 Maret 2017, sopir angkot kota Bogor berdemo lagi. Dan seperti
tahun lalu, jalanan lengang, orang-orang berselfie-ria.
Setahun yang lalu mereka
menuntut agar Pemda Kota Bogor menghentikan jalur angkot searah, ... dan
setahun ini kita sudah terbiasa dengan perubahan itu.
Tahun ini tuntutannya beralih
ke transportasi berbasis online, yang mengundang sumpah serapah dari calon
penumpang.
Menurut saya, jalan searah dan transportasi online adalah ciri-ciri kota
masa depan yang berbudaya. Sebaliknya, jalan banyak arah dan moda tranportasi
angkot yang bikin macet itu adalah sisa-sisa budaya lama, yang tidak adaptif
terhadap perubahan zaman.
Inti permasalahan kemacetan di
kota Bogor adalah terlalu banyak angkot, karena kemacetan cara berpikir pejabat
di masa lalu, yang begitu mudah mengeluarkan izin trayek angkot.
Karena itu, saatnya bagi Pemda
Kota Bogor untuk membuat kebijakan tegas mengurangi populasi angkot. Dalam hal
ini, transportasi online adalah jawabannya, dengan layanan prima yang nyaman,
cepat, murah, dan melayani berbagai kebutuhan secara to the point.
Selain itu, ada 10 Alasan
Menyukai Taxi Online: (1) Murah; (2) Mobil bagus; (3) Muat banyak; (4) Tidak takut nyasar; (5) Tak ribet uang kembalian; (6) Tak takut Argo
Kuda; (7) Bisa charge HP; (8) Ada permen Aqua dan tissue; (9) Dilihat
tetangga, "Ck
ck ck, dia udah pake sopir"; (10) Kata satpam kompleks, "Wah
mobil bapa itu banyak betul, gonta-ganti terus".
Go Taxi On-line !!!
Pengurangan angkot sebaiknya
dilakukan secara bertahap, misalnya hanya tersisa sepersepuluhnya dalam waktu
tiga tahun. Bolehlah kalau Pemda mau menyediakan angkutan umum pengganti yang
lebih baik.
Sesungguhnyalah penggunaan
teknologi (dalam bidang apa pun) memang mengundang ekses, dan hal itu sudah
berlangsung sejak lama: kuda, delman, becak, angkot. Dan sudah terbukti pula
bahwa akhirnya teknologi baru menjadi keniscayaan untuk diadopsi meskipun
sempat terjadi penolakan pada awalnya.
Kita berharap, Bogor bisa
kembali ke Buitenzorg yang nyaman.