Senin, 26 September 2011

60 tahun Burhanuddin Abdullah


Judul : 60 tahun Burhanuddin Abdullah: kado dari kerabat, sahabat dan orang dekat
Editor : Tika Noorjaya
Penerbit : Jakarta, s.n., 2007
Tebal : 90 halaman















Prawacana 
(Pengantar Editor: Tika Noorjaya)

Minggu pertama Juni lalu, secara kebetulan saya dan Pak Agus Gunawan bertemu dengan tiga orang teman Pak Burhan dari Bandung. Hampir di penghujung makan malam kala itu, sebuah gagasan terlontar spontan: Suatu ide untuk membuat kado kejutan bagi Pak Burhan, yang tak lama lagi akan berulang-tahun yang ke-60. Kami merasa ide ini tepat-waktu, karena selama ini kami belum pernah diundang beliau untuk merayakan pesta ulang tahunnya. Pun, kami belum pernah menghadiahinya.
Sebagai kejutan, maka persiapan dilakukan secara rahasia, agar Pak Burhan tak mencurigai kesibukan ini, karena bagaimanapun, rencana tersebut pasti akan melibatkan orang-orang di sekitar beliau, baik di kantor maupun di rumah. Syukurlah, dua minggu kemudian Pak Burhan bertugas ke luar negeri hampir sepekan, sehingga kami berkesempatan untuk mewawancarai “orang-orang dekat”-nya di kantor. Adapun kerabat dan keluarganya, kami wawancarai saat Pak Burhan pergi ke kantor atau menjalankan tugasnya, termasuk melakukan “kunjungan lapangan” … (golf) yang menjadi favoritnya.
Kegiatan ini juga dilakukan secara spontan dan amatiran di antara berbagai kesibukan kami. Skenario, kalaupun ada, dirakit dari patahan-patahan pendapat yang dikemas sedemikian, sehingga secara keseluruhan kado itu diharapkan akan tampil dalam format begini: (1) Menyelenggarakan selamatan sederhana, sesuai karakter Pak Burhan, (2) Menampilkan tayangan tentang maklumat kerabat, sahabat dan orang-orang dekat Pak Burhan, serta (3) Merangkum berbagai maklumat tersebut menjadi sebuah buku ringan.
Dengan demikian, untuk tujuan yang ketigalah buku ini disajikan.
Bagian 1, Riwayat Serba Singkat, tak lain merupakan rangkuman dari Curriculum Vitae Pak Burhan, serba singkat tentunya.
Adapun Bagian 2 adalah kesan-kesan berbagai kalangan tentang Pak Burhan, seperti dipaparkan di muka. Sayangnya, karena keterbatasan waktu dan dead-line di ambang pintu untuk mengumpulkan bahan-bahan tersebut, yang memang tidak dirancang sejak jauh hari, maka beberapa nama yang sudah kami hubungi belum sempat mengirimkan komentar tertulis atau belum sempat diwawancarai, sehingga yang terkumpul dan disajikan dalam buku ini hanya 44, the magic number yang mungkin bisa mengingatkan Pak Burhan tentang sesuatu. Kenyataan ini menggugah kami untuk tak berhenti sampai di sini, dan akan berusaha untuk terus mengoleksi berbagai pendapat tersebut, sehingga pada saatnya – siapa tahu – dapat menampilkan edisi kedua yang lebih lengkap, mungkin dengan versi lain yang lebih ”ilmiah”, mewakili berbagai pihak dengan sudut pandang yang beragam, dengan kajian yang lebih dalam.
Di samping itu, suatu saat kami berharap juga bahwa kedua bab ini (yakni Bagian 1 dan Bagian 2) dapat menjadi ancangan untuk penulisan biografi, atau bahkan otobiografi Pak Burhan. Bukankah, Pak Burhan selama ini rajin menulis perjalanan hidupnya yang didokumentasikan?
Bagian 3 baru terpikir kemudian. Kumpulan puisi lebih diilhami ide Pak Prajoto, saat memawancarai Pak Burhan di Q-TV, Agustus 2006, yang menyarankan Pak Burhan untuk mengumpulkan dan menerbitkan puisi-puisinya. Tetapi, kumpulan puisi ini masih sangat terbatas, karena tak banyak yang ditemukan, tak banyak pula yang dikumpulkan, kecuali yang ditulis belakangan. Itu pun dengan catatan, bahwa dari sejumlah puisi yang terkumpul, hanya empat puisi saja yang ditampilkan di sini. Padahal, Pak Burhan menulis banyak puisi sejak muda, dalam bahasa Indonesia maupun Sunda. Kami berharap, suatu saat kumpulan puisi ini dapat disahami oleh teman-teman masa muda Pak Burhan yang mungkin masih mengingat atau bahkan mengumpulkan puisi-pusi tersebut. Adapun kumpulan kolom merupakan bagian dari naskah yang disiapkan menjelang penerbitan buku Menanti Kemakmuran Negeri (Gramedia Pustaka Utama, Juni 2006). Saat itu, karena alasan penerbitan (persisnya: naskah awal terlalu tebal dan memuat gagasan yang malang melintang dari berbagai sudut pandang), maka bagian ini termasuk diantara 48 naskah yang disisihkan, dengan harapan suatu saat akan diterbitkan. Maka, kami merasa bahwa kinilah saatnya untuk diterbitkan, meski (lagi-lagi!!!) cuma sebagian. Secara keseluruhan kumpulan puisi dan kolom ini berjumlah 16 buah.
Kalau Bagian 2 dan Bagian 3 digabung, maka secara keseluruhan menjadi 60 buah, persis perayaan ulang tahun Pak Burhan kali ini.
Dalam persiapan yang amat-sangat terbatas, dan dead-line penerbitan yang terus menggegas, kami mohon maaf atas segala kekurangan, termasuk belum masuknya sejumlah maklumat dari kerabat, sahabat, dan orang-orang dekat Pak Burhan dalam buku kecil ini.
Dan kepada Pak Burhan, ... terimalah kado kecil ini, yang hadir dari kesadaran paling alas dan kebanggaan kami yang tak berbatas.
Akhirnya, Kang Han selamat milangkala yang ke-60, dan menapaki masa mendatang dengan penuh keberkahan, keselamatan dan kesejahteraan. Amin.

Jakarta, awal Juli 2007

Tika Noorjaya
(Mewakili Pak Agus Gunawan, Aa Nandang, Kang Acum dan Kang Denny)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar