Judul : 60 tahun Burhanuddin Abdullah: kado dari kerabat, sahabat dan orang dekat
Editor : Tika Noorjaya
Penerbit : Jakarta, s.n., 2007
Tebal : 90 halaman
Prawacana
(Pengantar Editor: Tika Noorjaya)
Minggu pertama Juni lalu, secara kebetulan saya dan Pak
Agus Gunawan bertemu dengan tiga orang teman Pak Burhan dari Bandung. Hampir di
penghujung makan malam kala itu, sebuah gagasan terlontar spontan: Suatu ide untuk
membuat kado kejutan bagi Pak Burhan, yang tak lama lagi akan berulang-tahun
yang ke-60. Kami merasa ide ini tepat-waktu, karena selama ini kami belum
pernah diundang beliau untuk merayakan pesta ulang tahunnya. Pun, kami belum
pernah menghadiahinya.
Sebagai kejutan, maka persiapan dilakukan secara rahasia,
agar Pak Burhan tak mencurigai kesibukan ini, karena bagaimanapun, rencana
tersebut pasti akan melibatkan orang-orang di sekitar beliau, baik di kantor
maupun di rumah. Syukurlah, dua minggu kemudian Pak Burhan bertugas ke luar negeri
hampir sepekan, sehingga kami berkesempatan untuk mewawancarai “orang-orang
dekat”-nya di kantor. Adapun kerabat dan keluarganya, kami wawancarai saat Pak
Burhan pergi ke kantor atau menjalankan tugasnya, termasuk melakukan “kunjungan
lapangan” … (golf) yang menjadi
favoritnya.
Kegiatan ini juga dilakukan secara spontan dan amatiran
di antara berbagai kesibukan kami. Skenario,
kalaupun ada, dirakit dari patahan-patahan pendapat yang dikemas sedemikian,
sehingga secara keseluruhan kado itu diharapkan akan tampil dalam format begini:
(1) Menyelenggarakan selamatan sederhana, sesuai karakter Pak Burhan, (2) Menampilkan
tayangan tentang maklumat kerabat, sahabat dan orang-orang dekat Pak Burhan, serta
(3) Merangkum berbagai maklumat tersebut menjadi sebuah buku ringan.
Dengan demikian, untuk tujuan yang ketigalah buku ini disajikan.
Bagian 1, Riwayat Serba
Singkat, tak lain merupakan rangkuman dari Curriculum Vitae Pak Burhan, serba
singkat tentunya.
Adapun Bagian 2 adalah kesan-kesan berbagai kalangan tentang
Pak Burhan, seperti dipaparkan di muka. Sayangnya, karena keterbatasan waktu dan
dead-line di ambang pintu untuk
mengumpulkan bahan-bahan tersebut, yang memang tidak dirancang sejak jauh hari,
maka beberapa nama yang sudah kami hubungi belum sempat mengirimkan komentar tertulis
atau belum sempat diwawancarai, sehingga yang terkumpul dan disajikan dalam
buku ini hanya 44, the magic number
yang mungkin bisa mengingatkan Pak Burhan tentang sesuatu. Kenyataan ini menggugah kami untuk tak berhenti sampai di
sini, dan akan berusaha untuk terus mengoleksi berbagai pendapat tersebut,
sehingga pada saatnya – siapa tahu – dapat menampilkan edisi kedua yang lebih
lengkap, mungkin dengan versi lain yang lebih ”ilmiah”, mewakili berbagai pihak
dengan sudut pandang yang beragam, dengan kajian yang lebih dalam.
Di samping itu, suatu saat kami berharap juga bahwa kedua
bab ini (yakni Bagian 1 dan Bagian 2) dapat menjadi ancangan untuk penulisan biografi,
atau bahkan otobiografi Pak Burhan. Bukankah,
Pak Burhan selama ini rajin menulis perjalanan hidupnya yang didokumentasikan?
Bagian 3 baru terpikir kemudian. Kumpulan puisi lebih
diilhami ide Pak Prajoto, saat memawancarai Pak Burhan di Q-TV, Agustus 2006,
yang menyarankan Pak Burhan untuk mengumpulkan dan menerbitkan puisi-puisinya. Tetapi,
kumpulan puisi ini masih sangat terbatas, karena tak banyak yang ditemukan, tak
banyak pula yang dikumpulkan, kecuali yang ditulis belakangan. Itu pun dengan
catatan, bahwa dari sejumlah puisi yang terkumpul, hanya empat puisi saja yang
ditampilkan di sini. Padahal, Pak Burhan menulis banyak puisi sejak muda, dalam
bahasa Indonesia maupun Sunda. Kami berharap, suatu saat kumpulan puisi ini
dapat disahami oleh teman-teman masa muda Pak Burhan yang mungkin masih
mengingat atau bahkan mengumpulkan puisi-pusi tersebut. Adapun kumpulan kolom
merupakan bagian dari naskah yang disiapkan menjelang penerbitan buku Menanti
Kemakmuran Negeri (Gramedia Pustaka Utama, Juni 2006). Saat itu, karena
alasan penerbitan (persisnya: naskah awal terlalu tebal dan memuat gagasan yang
malang melintang dari berbagai sudut pandang), maka bagian ini termasuk
diantara 48 naskah yang disisihkan, dengan harapan suatu saat akan diterbitkan.
Maka, kami merasa bahwa kinilah saatnya untuk diterbitkan,
meski (lagi-lagi!!!) cuma sebagian. Secara keseluruhan kumpulan puisi dan kolom
ini berjumlah 16 buah.
Kalau Bagian 2 dan Bagian 3 digabung, maka secara
keseluruhan menjadi 60 buah, persis perayaan ulang tahun Pak Burhan kali ini.
Dalam persiapan yang amat-sangat terbatas, dan dead-line penerbitan yang terus
menggegas, kami mohon maaf atas segala kekurangan, termasuk belum masuknya sejumlah
maklumat dari kerabat, sahabat, dan orang-orang dekat Pak Burhan dalam buku kecil
ini.
Dan kepada Pak Burhan, ... terimalah kado kecil ini, yang
hadir dari kesadaran paling alas dan kebanggaan kami yang tak berbatas.
Akhirnya, Kang Han
selamat milangkala yang ke-60, dan menapaki masa mendatang dengan penuh
keberkahan, keselamatan dan kesejahteraan. Amin.
Jakarta, awal Juli 2007
Tika Noorjaya
(Mewakili Pak Agus
Gunawan, Aa Nandang, Kang Acum dan Kang Denny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar