PIAGAM YOGYAKARTA
“Sapta Upaya Memperkokoh
Pilar-Pilar UMKM untuk Akselerasi Kemandirian Bangsa”
Panca Upaya yang dirumuskan dalam Piagam
Tasikmalaya 20 Juni 2013 secara nasional
telah memberi arah bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
dalam tiga tahun terakhir. Banyak pencapaian yang membanggakan, tetapi masih
banyak hal yang perlu penyempurnaan agar peranan strategis UMKM dalam
perekonomian nasional khususnya untuk mengatasi kesenjangan ekonomi
dan kemiskinan tetap menjadi harapan dan tumpuan bagi kemajuan dan kejayaan Indonesia
di masa depan, khususnya menarik manfaat sebesar-besarnya dari Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), yang niscaya cakupan dan jangkauannya akan terus meluas di
kemudian hari.
Di sisi lain, kemajuan
teknologi digital yang berhembus semakin kencang, mendorong transformasi di berbagai bidang kehidupan. Produk-produk baru
akan dihasilkan dari kreativitas dan inovasi yang terus berjalan, yang harus
disikapi sebagai tantangan untuk menumbuhkan berbagai
peluang bagi peningkatan produktivitas dan daya saing UMKM.
Pentahelix
Pilar-pilar UMKM adalah: Pemerintah, Akademisi, Bisnis, Pendamping, dan Komunitas.
Pendamping
UMKM sebagai ujung tombak pemberdayaan
UMKM terbukti menjadi salah satu pilar dalam pengembangan UMKM di Indonesia.
Pengalaman kerjasama dengan pilar-pilar lain yang semakin intensif dan
mendalam, telah menumbuhkan harapan baru bahwa Pengembangan UMKM akan semakin
kokoh menuju kemandirian bangsa.
Karena itu, setelah
mendengarkan pengarahan dari Menteri Koperasi dan UKM, paparan dari para
narasumber, serta pembahasan sidang 6 komisi beserta rapat pleno, maka peserta
Kongres Nasional UMKM dan Temu Nasional II Pendamping UMKM yang diselenggarakan
di Yogyakarta pada tanggal 25-26 Mei 2016 merumuskan “Sapta Upaya
Memperkokoh Pilar-Pilar UMKM untuk Akselerasi
Kemandirian Bangsa” sebagai
berikut:
1. Upaya memperkokoh pilar-pilar UMKM perlu dilandasi dengan ideologi
kemandirian bangsa dan
dilakukan secara partisipatif,
akseleratif, terpadu dan berkelanjutan untuk
menghadapi persaingan di tataran global.
2.
Pengembangan UMKM yang melibatkan banyak pihak
dari berbagai sektor membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang bisa dibangun
melalui forum kewirausahaan multi-pihak (multistakeholder
entrepreneurship initiative).
3. Sebagai upaya akselerasi
kemandirian bangsa melalui peningkatan peran UMKM maka
diperlukan suatu Lembaga khusus, yang mampu melakukan koordinasi dan konsolidasi lintas sektoral secara memadai dan berjangkauan luas dari Pusat hingga
Daerah.
4.
Agar lebih membangun eksistensi dan
kinerja UMKM, maka peserta Kongres Nasional UMKM
dan Temu Nasional II Pendamping telah mendeklarasikan tanggal 12 Agustus
sebagai HARI UMKM, yang akan menjadi focal event berbagai kegiatan pengembangan UMKM nasional secara
periodik. Pilihan tanggal ini merupakan penghargaan kepada Bapak Ekonomi Kerakyatan,
Bung Hatta, yang lahir pada 12 Agustus 1902.
5.
Menggerakkan semua pilar UMKM guna
akselerasi Gerakan UMKM Naik Kelas dengan indikator kinerja yang terukur.
6.
Mendorong semua pihak untuk memperkuat UMKM agar
memperoleh manfaat terhadap teknologi, inovasi, dan ekonomi digital guna
mewujudkan Visi Indonesia sebagai digital ekonomi terbesar tahun 2020.
7.
Peran Pendamping UMKM perlu lebih fokus dan profesional untuk
meningkatkan kualitas, dengan memanfaatkan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), didukung dengan Kode Etik Pendamping UMKM yang menjadi
pijakan dasar dalam menjalani profesi, yang dinaungi oleh kelembagaan Pendamping
UMKM Terakreditasi.
Berbagai usulan yang
disepakati dalam Rapat Komisi dan Rapat Pleno, merupakan bagian tak terpisahkan
dari Piagam ini.
Yogyakarta, 26 Mei
2016
Atas Nama Peserta Kongres Nasional
UMKM dan
Temu Nasional II Pendamping UMKM 2016:
1.
Samsul Hadi
2.
Tika Noorjaya
3.
Cahyadi J. Sukmono
4.
Early Rahmawati
5.
Heru Irianto
|
6.
Rommy Heryanto
7.
Widya Wicaksana
8.
Sapto T. Poedjanarto
9.
Iwan Setiawan
10.
Teuku Irham
|
11.
Amir Panzuri
12.
Muhammad Fahmi
13.
Lilis Solehati
14.
Bahrul Ulum Ilham
15.
Siti Nur Maftuhah
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar