Overlooked, adalah gambaran umum kami tentang Kebun Raya Bogor (KRB) di masa lalu. Betapa tidak, tempat yang sangat bersejarah dan bergengsi itu terlepas begitu saja dari minat kami untuk mengetahui dan memahaminya dengan saksama. Bahkan, pada masa sekolah di SMAN2 Bogor dulu, kalau saja ketahuan jalan-jalan ke KRB, esoknya pastilah menjadi olok-olok atau candaan teman-teman di sekolah.
Sekarang pikiran kami berubah. Karena itu, KRB menjadi bagian dari perjalanan nostalgia kami, Jalan-Jalan Santai atau JJS. Selesai berkunjung ke sekolan di Jl Juanda 16 (SMAN2 Bogor doeloe), kami melanjutkan JJS ke KRB. Karena keterbatasan waktu, memang tak banyak lokasi yang dikunjungi, tetapi setidaknya saya pribadi terpanggil untuk suatu saat kembali berkunjung dengan waktu yang cukup, sehingga dapat melihat sebagian besar, kalau tidak semua, tempat yang mungkin dapat dikunjungi. Udara yang segar dengan kerindangan pohon beraroma hutan sungguh menyejukan pikiran.
KRB seharusnya menjadi kebanggaan warga Bogor, bahkan semua penduduk Indonesia. Betapa tidak, KRB adalah salah satu kebun raya terbesar di dunia. Luasnya mencapai 87 hektar, dengan 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
Sekitar 47 hektar tanah di sekitarIstana Bogor dijadikan lahan pertama untuk kebun botani.
Dari sejumlah catatan, diperoleh gambaran bahwa KRB mempunyai koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2.200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, karet, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika,kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu: Herbarium; Museum; Laboratorium Botani; Kebun Percobaan; Laboratorium Kimia; serta Laboratorium Farmasi.
Sungguh, kekayaan yang seharusnya menjadi kebanggaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar