Jumat, 04 September 2015

BOGOR: Prospek Singkong



Bapak Suharyo Husen, Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI), memberikan penjelasan tentang latar belakang, visi dan misi lembaganya kepada perwakilan APRACA dan AFRACA dari Nepal, India, Nigeria, Kenya, dan Uganda. Para tamu dari mancanegara itu mendapatkan penjelasan di Kantor Pusat MSI, Pondok Ratna Farm (PRF) Jl. Raya Tapos Nomor 10, Kampung Cukanggaleuh 1, Desa Jambuluwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.


Selain itu, Pak Suharyo juga memaparkan permasalahan dan prospek komoditas singkong sebagai bagian dari upaya diversifikasi pangan. Selain itu, ternyata singkong juga dapat dijadikan bahan baku untuk membuat plastik ramah lingkungan (green plastic), yang limbahnya di alam jauh lebih cepat terurai dibanding plastik yang selama ini digunakan.

Solusinya pun disediakan dengan sistem kluster. Menurut analisisnya, economies of scale dicapai pada skala usaha 310 hektar. Dapat juga dikembangkan Klaster Singkong Terpadu dengan luasan 30 Ha/Klaster. Pola ini dapat diarahkan untuk memproduksi Chips Mocaf dan Chips tepung, bioethanol, dan pakan ternak. Pola yang sama bisa juga diarahkan untuk memproduksi singkong kupas untuk memasok kebutuhan 170 pabrik krosok (tapioka kasar) yang ada di daerah Legokgaok, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madong, Sentul, Kabupaten Bogor. Selanjutnya, produk dari pabrik-pabrik kecil ini dipasok ke pabrik tapioka halus di daerah Ciluwar, Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar