Mengamati ribut-ribut soal kelangkaan garam belakangan ini, saya jadi teringat bahwa 4-5 tahun yang lalu saya pernah terlibat dalam suatu penelitian singkat tentang garam rakyat.
Pada 20 Juli 2012 saya berkunjung ke Sampang, Madura, untuk melihat peta permasalahan garam serta melihat langsung bagaimana proses produksinya di lapangan. Hasilnya? Seperti sekarang, saat itu ditengarai ada upaya untuk conditioning impor garam dengan menghembuskan isu kelangkaan garam. Petani garamnya sendiri tak kunjung menerima hasil yang layak atas kerja kerasnya.
Tahap berikutnya, melakukan uji coba aplikasi teknologi tepat guna Garam Solusi (Ramsol) di Cirebon (Maret 2013). Teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas sekitar 80%, dari 100 ton/ha menjadi 180 ton/ha didukung teknologi Geomembrant yang dapat meningkatkan kualitas garam (lebih putih bersih dan mengkristal keras). Karena itu, hasil analisis usahanya pun sungguh berlipat.
Dengan performa awal seperti itu saya sampai pada kesimpulan optimistis. Begini: "Di masa depan yang dekat, membuat garam cukup di halaman rumah... Teknologi sederhana ... namun bisa jadi solusi konkrit bagi peningkatan pendapatan petani. Tataniaga garam yang temaram, boleh jadi akan terterangi. Semoga!!!" (Lihat link postingan Facebook 20 Maret 2013).
____
Semoga pemanfaatan teknologi Ramsol dan Geomembrant ke depan terus dikembangkan dan diperluas ke wilayah-wilayah produksi yang lain. Melalui teknologi itu, petak-petak garam bahkan bisa dipasang di halaman rumah. Karena terkontrol, boleh jadi masa produksinya juga tidak akan terlalu terkendala oleh musim seperti sekarang ini, sehingga fluktuasi produksi dan harga dapat diatasi.
____
Semoga pemanfaatan teknologi Ramsol dan Geomembrant ke depan terus dikembangkan dan diperluas ke wilayah-wilayah produksi yang lain. Melalui teknologi itu, petak-petak garam bahkan bisa dipasang di halaman rumah. Karena terkontrol, boleh jadi masa produksinya juga tidak akan terlalu terkendala oleh musim seperti sekarang ini, sehingga fluktuasi produksi dan harga dapat diatasi.
Tentu saja, selain aspek teknis produksi tersebut, perlu membenahi sistem tataniaganya, agar jerih payah petani garam dapat dihargai selayaknya.
_____
Garam yang asin, siapa tahu suatu ketika akan berbuah manis. Semoga.
_____
Garam yang asin, siapa tahu suatu ketika akan berbuah manis. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar