Kenangan Masa Kuliah di IPB (5)
Oleh: Tika Noorjaya (A13.405)
Quiz adalah peristiwa yang menyebalkan bagi
mahasiswa TPB-IPB waktu itu. Setelah pontang-panting Senin hingga Jumat untuk
kuliah, praktikum dan responsi, ... malam Sabtu hidup seakan dicekam setan
bernama Quiz yang bikin meringis.
Belajar digegaskan dengan Sistem Kebut
Semalaman (SKS). Tak lupa bikin kepekan di kertas dengan huruf-huruf mini untuk
dibaca ulang sebelum masuk ruangan. (Konon, he he he, ada rekan mahasiswi yang
membuat kepekan di paha kiri-kanan agar terbebas dari pengawas !!! Wallahu'alam
bissawab).
Oh ya, setelah begadang semalaman, makan pagi
biasanya agak istimewa, dilengkapi dengan telur rebus, tak lupa minum
Cerebrovit agar otak encer. He he he. Percaya ajah ...
Selain itu, untuk menghormati perjuangan
belajar semalaman, khusus untuk menghadapi Quiz saya memaksakan diri untuk naik
bemo dua kali: Dari rumah di Jl. Juanda menuju stanplat bemo di bawah Pasar
Bogor, dilanjut route Pasar Bogor - Jl Rumah Sakit II, atau Kampus Gunung Gede
(sesuai jadwal).
Naik bemo di pagi hari biasanya berhimpitan
dengan penumpang lain. Dengkul ketemu dengkul. Kesempatan ini segera digunakan
untuk buka kepekan yang disiapkan semalam. (Kepekan tersebut saya kumpulkan
untuk bekal Ujian Akhir).
Di bemo, ada kalanya saya bertemu rekan senasib
dalam memikul beban derita menghadapi Si Quiz.
Sampai di ruangan, kita celingukan mencari tempat strategis, ... yaitu tempat yang tak mudah dilihat, sedikit tersembunyi dari pengawas, baik dosen maupun asisten yang seringkali pasang muka keras supaya tampak berwibawa.
Dan, ... Quiz pun dimulai. Keheningan melanda
seluruh ruangan, sementara pikiran menimbang-nimbang jawaban yang paling betul
untuk pertanyaan pilihan (multiple choice); menggunakan kalkulator Casio
(di-kasih orang) untuk hitungan, dan mereka-reka kata untuk jawaban esai, yang
seringkali lebih memusingkan karena ada dosen yang bahkan mengharapkan jawaban
persis seperti aslinya di buku pegangan. Huh.
Jelang Quiz usai, pengawas menuliskan waktu
mundur (counting down) di papan tulis dengan bilangan angka sisa waktu yang
semakin mengecil menit per menit. Sungguh hitungan waktu yang sangat menyiksa,
ketika kertas jawaban harus segera dikumpulkan ke depan, atau diambil paksa
oleh pengawas.
Dan, gemuruh sukacita pun membahana tatkala
pengawas quiz memberi kelonggaran tambahan waktu barang 10-15 menit. Horeeee
!!!
Selesai Quiz, kita bergerombol di luar ruangan,
membahas jawaban masing-masing, yang seringkali menjadi sumber kekecewaan baru
begitu tahu jawaban kita melenceng dari jawaban yang seharusnya.
Dan, akhirnya, ... 1-2 minggu kemudian nilai
hasil Quiz terpampang di papan pengumuman. Perasaan tak karuan.
Spontan berteriak girang ketika angka yang
terpampang tinggi menjulang. Sebaliknya, hanya kita yang bisa merasakan betapa keras detak jantung di
dada, ketika nilai yang kita dapat jauh dari harapan.
Quiz oh Quiz, Quo vadiz ?
____
ILUSTRASI:
Aula Kantor Pusat (AKP) IPB, ruangan terbesar
yang biasa digunakan untuk Quiz waktu itu. Pengawasnya pun lebih banyak dibanding RK
Kimia, Botani, dan Fisika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar