Kenangan Masa Kuliah (1)
Oleh: Tika Noorjaya (A13.405)
Kampus Baranangsiang selalu indah untuk dikenang. Halamannya,
bangunannya, tanamannya, tempat parkirnya, ... dan terutama orang-orangnya. Keindahan ini sudah saya rasakan sejak
masih sekolah di SMA. Waktu itu, kalau pas melintas di Jl. Pajajaran dan
melihat gedung itu, sering terbersit keinginan untuk menjadi penghuninya.
Alhamdulillah, akhirnya terlaksana.
Halaman depan Kampus Baranangsiang ditutupi hamparan
rumput hijau yang terawat rapi. Biasa digunakan untuk upacara-upacara, termasuk
pelantikan sarjana. Latihan Resimen Mahasiswa (Menwa), Latihan Beladiri,
Baris-berbaris, biasa juga dilakukan di sana. Oh ya, waktu perjuangan mahasiswa
tahun 1997/1978 juga banyak kegiatan dilaksanakan di sana.
Tapi yang cukup mengesankan di halaman Kampus
Baranangsiang adalah “hujan salju”. Memang bukan salju sungguhan, melainkan
salju dalam angan-angan. Ya, dulu di situ banyak pohon kapuk randu. Ketika
musimnya tiba, serat-serat kapuk randu terlepas dan ditiup angin beterbangan.
Udara penuh dengan serat-serat putih, yang akhirnya terdampar di rerumputan
sebagai “salju”. Embun pagi menambah indahnya suasana. Itulah keindahan yang
sering saya nikmati dari ventilasi Ruang Kuliah Botani.
Begitu memasuki pintu gerbang, dulu tak ada pos Satpam. Kita bisa langsung memasukkan sepeda atau sepeda motor ke tempat parkir di sebelah kiri. Parkir mobil? Harus jalan terus ke arah kanan. Tetapi, waktu itu pemilik mobil amat langka, dosen sekalipun masih banyak yang naik bemo atau jalan kaki, apalagi mahasiswa.
Bangunan yang dirancang oleh F. Silaban itu diawali
dengan Ruang Kimia. Tapi sebelumnya harus melewati prasasti pendirian IPB yang
ditandatangani oleh Presiden Sukarno pada 27 April 1952. Di halaman depan Ruang
Kimia sejak dulu dipenuhi dengan spandoek, seperti sekarang, yang kerap kali
terasa merusak pemandangan.
Bangunan kedua adalah Ruang Botani, di situlah saya
banyak menghabiskan waktu untuk kuliah. Ke sebelah kanan lagi ada Ruang Fisika.
Di halaman depan kedua ruang kuliah itu relatif bersih, karena di depannya ada
plang “Institut Pertanian Bogor” yang cukup besar. Banyak mahasiswa-mahasiswi
yang suka nampang di sana.
Jalan terus ke arah kanan kita akan bertemu dengan Kantor Pusat IPB, tempat pimpinan IPB berkantor. Seingat saya, tak banyak ruangan di situ yang menggunakan AC. Oh ya, di dalamnya ada Perpustakaan Pusat, yang koleksi bukunya cukup banyak termasuk thesis dan disertasi Mahasiswa Pasca Sarjana. Tempat yang nyaman untuk mencari referensi, apalagi petugas perpustakaannya, Euis Sartika, adalah teman saya, sesama Alumni SMAN2 Bogor.
Lebih ke kanan lagi adalah Aula Kantor Pusat (AKP),
yang selain menjadi tempat seremonial juga tempat quiz/ujian.
Kampus Baranangsiang areanya cukup luas, yang
memanjang hingga ke belakang. Sebagian besar ditempati berbagai jurusan
Fakultar Pertanian, yaitu: Departemen Statistika & Komputasi (STK);
Departemen Ilmu Tanah; Departemen Hama & Penyakit Tanaman (HPT); Departemen
Ilmu Gizi & Keluarga (IGK), Departemen Sosial Ekonomi (SOSEK), dan
Departemen Agronomi. Bahkan ada Fakultas Perikanan di bawah PKM (Pusat Kegiatan
Mahasiswa), bersebelahan dengan Departemen Sosek.
Sebenarnya kompleks Kampus Baranangsiang lebih luas
lagi karena dulu terdapat Ruang Kuliah P1-P6 dan Asrama Putri IPB (APIP-IPB) di
sebelah Utara. Di sana ada dinamika dan perjuangan para mahasiswi untuk
menyelesaikan kuliah tepat waktu. Tentu saja, di sana juga ada
cinta dan romantika, ... he he he.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar