Jumat, 08 Januari 2016

BOGOR: Pemulung Mandiri


PEMULUNG MANDIRI

Sebut saja Mang Udin. Dialah salah seorang pemulung sampah di sekitar komplek perumahan kami.
Tak tahan dengan kerasnya persaingan sebagai pengojek di Tanjung Priuk, sejak sepuluh tahun lalu Mang Udin banting setir dengan profesinya sekarang ini. Area perburuannya pun tak pernah jauh, ... ya di sekitar perumahan ini. Konon, dia berangkat dari rumah selepas solat subuh, dan kembali di rumah sebelum solat dzuhur, dengan membawa penghasilannya hari itu.

Hasil kerjanya ini senantiasa disyukurinya karena telah menghidupi keluarganya dengan seorang istri dan enam anak.

Ketika saya tanya apakah kehidupannya sekarang lebih susah dibanding sebelumnya, jawabannya "tidak". Dia bilang sama saja, karena harga jual hasil pulungannya juga naik dari sekitar Rp1.000-1.500/kg di tahun 2005 menjadi sekitar Rp3.000-4.000/kg sekarang ini. Itu adalah contoh harga plastik sejenis botol Aqua. Harga barang-barang lain pun (kertas, logam, dll) mengikuti trend-nya sendiri-sendiri.

Tentu saja, Mang Udin tidak sendirian. Setidaknya ada tiga pemulung lainnya yang sering saya temui setiap jalan kaki di pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar