Sabtu, 22 Agustus 2015

BUMI dan BULAN



BUMI dan BULAN, Novel karya Tere Liye

"Bumi" dan "Bulan"adalah dua novel sekuel karya Tere Liye. Keduanya bergenre metafisika, sisi lain dari Tere Liye, yang telah menghasilkan sejumlah novel Best Sellers.

Dalam novel pertama, BUMI (Gramedia Pustaka Utama, Januari 2014, 438 halaman ), Tere Liye bercerita tentang misteri di antara Klan Bumi, Klan Bulan, dan Klan Matahari, yang berawal dari sengketa ribuan tahun silam. 


Menjadi menarik karena pelakon utama cerita ini adalah 3orang murid Kelas 10 di suatu kota di bumi ini, yang 2orang di antaranya tak lain adalah pewaris Klan Bulan dan Klan Matahari. Pembawa cerita ("si Aku") dalam novel ini adalah anak berusia 15tahun bernama Raib, yang bisa menghilang. 

Karenanya, tak banyak ungkapan kearifan, ataupun romantisme seperti dalam buku-buku terdahulu, tetapi munculnya keanehan-demi-keanehan serta ketegangan yang dikelola sedemikian, benar-benar menggoda dan tak kalah seru dibanding dengan kisah-kisah Harry Potter. Pas klimaks, buku ini malah bersambung ke sekuel berikutnya. Jelaslah, novel BUMI, adalah sisi lain dari Tere Liye.


Dalam novel kedua, BULAN (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Maret 2015, 396 halaman), Tere Liye menjawab kepenasaran setelah berbagai tandatanya mucul dalam sekuel awal (BUMI). Plot cerita tetap berlatar metafisika, layaknya kisah-kisah Harry Potter. Pembawa cerita ("si Aku") juga tetap, yaitu Raib, murid SMA berusia 15tahun, turunan Klan Matahari yang bisa menghilang, berteman dengan Seli, turunan Klan Bulan yang bisa mengeluarkan petir. Ali, adalah teman lelakinya yang genius asli Klan Bumi.

Dalam sekuel ini mereka terlibat dan menjadi peserta Festival Bunga Matahari, berhadapan dengan sembilan kelompok Klan Matahari. Keanehan dan ketegangan tersaji, dengan sedikit penjelasan dari sang genius Ali. Seperti diduga, merekalah yang di ujung cerita menjadi pemenang. Kontingen Penunggang Salamander, yang tiba lebih awal didiskualifikasi karena mereka menyerang peserta lain, -- suatu larangan yang sejak awal telah ditetapkan.

Moral cerita: Kunci keberhasilan bukan hanya karena mereka memiliki keberanian, kehormatan, dan ketulusan, tetapi juga -- yang paling penting – mereka mendengarkan suara alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar