Hanjeli
(Coix lacrymajobi L) adalah salahsatu tanaman pangan, yang potensial
untuk menjadi pangan alternatif. Puluhan tahun lalu, di masa beras
merupakan barang langka, tanaman ini cukup berjasa. Rasanya lebih pulen
daripada beras padi dan sedikit lengket seperti ketan. Karena itu, tak
jarang hanjeli menjadi bahan baku pembuat bubur lezat untuk penganan
buka puasa. Selain itu hanjeli juga bisa diolah
menjadi beraneka ragam jenis makanan, seperti kue kering, brownies,
lontong, peuyeum (tape), dan tepungnya bisa dijadikan bahan dasar untuk
membuat nasi buatan.
Tanaman ini tak perlu persyaratan istimewa
untuk pertumbuhannya, seperti yang ditemukan di Desa Batununggal,
Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi ini. Tanaman ini tumbuh di
pekarangan sempit, di antara pagar dan rumah penduduk.
Semula
saya mengira bahwa Hanjeli adalah tanaman dataran tinggi, karena tumbuh
di tanah kelahiran saya, Pangalengan (Bandung Selatan); namun ternyata
Hanjeli dapat tumbuh juga di dataran sedang seperti di Cibadak Sukabumi.
Entahlah, apakah tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran rendah.
Meskipun agak mirip, Hanjeli berbeda dengan Sorgum
(Sorghum bicolor atau Shorgum vulgare). Sorgum
sering disebut cantel di Jawa Tengah. Keduanya masuk famili gramineae.
Jagung, padi, tebu, gandum, barley, sorgum, jelai atau hanjeli masuk ke
dalam famili gramineae. Semuanya pangan serealia penting.
Semoga ke depan ada ahli tanaman yang serius mengembangkan Hanjeli menjadi pangan alternatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar