Kamis, 20 Agustus 2015

BANGKA: Museum Timah


Museum Timah awalnya merupakan rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW), yang beralamat di pusat kota, Jalan Ahmad Yani No. 179, Pangkalpinang. Didirikan tahun 1958, inilah satu-satunya museum timah di Indonesia, bahkan di Asia. Tanpa dipungut biaya, museum ini dibuka setiap Senin-Minggu pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dan libur pada hari Jumat.
 
Selain menyimpan catatan perjalanan panjang sejarah pertimahan, gedung ini juga memiliki nilai sejarah yang penting bagi kemerdekaan RI. Di sinilah perundingan Komisi Tiga Negara dilaksanakan, sehingga lahirlah Roem-Royen Statement pada 7 Mei 1949 yang berujung pada penyerahan kedaulatan Republik Indonesia pada Desember 1949.
 
Saat memasuki halaman museum, tampak sebuah lokomotif pengangkut timah. Di dalam museum, kita dapat mengetahui sejarah penambangan timah di Bangka sejak abad ke-17 pada masa Kesultanan Palembang, termasuk sebuah diorama yang menunjukkan penambangan timah secara manual di masa silam dengan menggunakan tenaga manusia.
 
Dari ketinggian 27.000 kaki, sebagian tanah Bangka seperti bopeng dan berlubang-lubang; karena penambangan di masa lalu yang kurang memperhatikan reklamasi. 


 

Meskipun demikian, kubangan tersebut ada juga yang sekarang memberikan manfaat, karena dapat menampung air yang melimpah dan jernih di musim kemarau sekalipun. Beberapa kolam (mereka menyebutnya: “kolong”) galian tambang di masa lalu itu, kini ada juga yang dimanfaatkan menjadi kolam ikan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar