Novelis
ternyata bisa juga jadi teroris. Ya, Franz Kafka-lah sang teroris itu melalui
novelnya ini: METAMORFOSIS (Franz Kafka, Metamorfosis, Homerian Pustaka, 2008, 153
halaman).
Betapa tidak. Novel muram ini meneror kita sejak alinea pertama ... Begitu bangun pagi, Gregor
Samsa -- sang pemilik lakon -- menemukan dirinya sebagai kutu besar yang menakutkan. Dan, ... kita pun
terbawa arus untuk menghayati penderitaannya.
Kita
berharap suatu saat nasib akan berubah, atau setidaknya Gregor akan kembali
seperti semula sebagai manusia. Tapi, Franz Kafka, sang pengarang, sungguh tega
nian. Ia tak pernah menuturkan berita baik itu, bahkan sampai di ujung cerita.
Benar-benar
novel yang kelam, manakala lingkungan sekitar dan keluarga yang dicintainya
justru mengabaikannya: -- Suatu keadaan yang barangkali terjadi dalam
pola kekeluargaan kita dalam dunia nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar