PERESMIAN PERPUSTAKAAN AJIP ROSIDI
Perpustakaan Ajip Rosidi, alhamdulillah, kini telah berdiri di Jl
Garut Nomor 2 Bandung dan diresmikan menjelang Hari Kemerdekaan RI
ke-70. Bangunan berlantai tiga itu kini dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Pada tahap awal, tak kurang dari 40 ribu buku siap
dinikmati secara manual dan 20 ribu di antaranya sudah dalam bentuk
digital, dari berbagai denominasi keilmuan dalam berbagai ragam bahasa,
tak cuma yang berbahasa Sunda. Di antaranya terdapat Majalah Mangle
tahun 1960an, juga sejumlah karya tentang Indonesia yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Dalam biantara (pidato) peresmian yang hampir satu jam, Kang Ajip
menyampaikan latar belakang munculnya gagasan pendirian perpustakaan
ini, antara lain sebagai tindak lanjut dari Kongres Internasional Budaya
Sunda I (KIBS I, Agustus 2001). Tak lupa disampaikan perjuangan
kerasnya untuk merealisasikan perpustakaan ini, termasuk upayanya untuk
memulai menggalang dana dengan menjual sejumlah lukisan koleksi
pribadinya di Singapura. Sejumlah nama dan lembaga juga disebut sebagai
pihak yang memberikan dukungan dan sumbangan, baik untuk pembangunan
gedung maupun perlengkapan dan tambahan bukunya.
Selesai
biantara, Kang Ajip mengantar pengunjung untuk melihat pameran karikatur
tokoh Sunda (di lantai 1), koleksi buku (di lantai 2) dan lukisan (di
lantai 3). Dalam usianya yang ke-77, kelelahan agaknya menyergapnya
begitu saja, dan Kang Ajip ambruk, pingsan; -- untunglah hanya beberapa
saat berkat perawatan dokter, kerabat dan sahabatnya.
Hatur nuhun Kang Ajip Rosidi, panitia dan para penyelenggara, sehingga perpustakaan ini telah siap dimanfaatkan masyarakat.
Semoga perjuangan Kang Ajip membuka mata dan hati para tokoh Sunda
lainnya untuk menunjukkan kemaslahatannya bagi bangsa dan sesama. Dan
harapan Kang Ajip dalam penutup biantara kiranya dapat segera menjadi
kenyataan:
"Anggapan bahwa orang Sunda kurang peranannya di
lingkungan nasional di antaranya disebabkan orang Sunda kurang suka
membaca. Mudah-mudahan sesudah tersedia bukunya, orang Sunda tidak lagi
kalah oleh orang lain".
Aamiin.
Bandung, 15 Agustus 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar